Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Pulang Kampung Part 2

Gambar
Melanjutkan hal yang kemarin-kemarin tuh. Tapi baru bisa di posting sekarang. Maklum belakangan ini lagi banyak kesibukan. Di Bogor banyak hal yang bisa saya lakukan kecuali smsan, teleponan, dan internetan. Karena memang di sana hal-hal seperti itu enggak mendukung adanya jaringan sinyal. Sebenarnya sih saya bingung. Bukannya kalau di atas gunung itu malah seharusnya banyak sinyal ya? kan di atas gitu loh! Eh nyatanya malah enggak ada sinyal. Dan sebenarnya saya sudah lupa ingin melanjutkan cerita apa tentang pulang kampung ini, pasalnya belakangan yang membuat saya ingat itu sms dari teman-teman yang mengajak saya pulang kampung. Ya sudah deh...  Ini adalah rumah yang biasa di duduki anak-anak Pesantren. Sederhana saja, kan? Sangat berbeda jauh dengan pesantren-pesantren modern yang ada di Jakarta. Kalau ini bisa dibilang versi wong ndesonya... Walau bagaimanapun ternyata fasilitas di pesantren ini sangat kurang memadai. Sering mati lampu. Bahan bacaan yang sangat sed

Tribute To Emak Haji

Gambar
Bismillahir rahmaanir rahiim... Mungkin saya tidak seberuntung mereka yang bisa hidup dalam naungan keluarga yang utuh, Namun bisa jadi saya setingkat lebih beruntung karena sudah dipertemukan dengan sosok, Emak Haji. Tapi sekarang rasanya berbeda… Semakin sepi tanpanya, saya benar-benar payah. Tidak tahu lagi harus bagaimana. Saya hanya bisa terduduk lemas melihatnya sudah tidak berdaya lagi, tidak seperti dulu. Padahal dulu Emak selalu menunjukkan bahwa dirinya selalu baik-baik saja. Tapi kali ini… Saya memang bukan siapa-siapa dan tidak bisa apa-apa. Namun saya sungguh berarti jika dihadapan Emak. Emak yang sering membanggakan saya, menganggap saya anaknya sendiri tak jarang sering bilang pada orang lain Emak anak gadisnya tinggal satu aja, paling bontot . Emak yang selalu membela saya disaat situasi yang tidak mendukung keadaan saya. Dan sekarang mungkin saya akan membiasakan diri hidup tanpanya. 25 November 2011 Jumat 14.30             Masih ter

Sepi Sunyi Sendiri

Gambar
sumber foto: google.com Sepi Sunyi Sendiri Duniaku kembali Tertatih menuju gelombang cinta Hingga aku mengerti: Bahwa pengharapan selalu menyelimuti Sang Pecinta Di sini aku bermuhasabah diri Mengurai pikiran yang ringkih Menelaah jundi-jundi hati yang pernah perih Biarkanlah, aku tahu ini hidupku Aku tak kan membiarkan diriku terjerat lagi Lelah sekali Hanya tertatih menuju abadi, dan tak sampai lagi Biarkan aku bersama angin yang berhembus nyata, Bersama langit yang diintip bulan bintang, mereka ada, tidak samar-samar Mengertilah…

Pulang Kampung Part 1

Gambar
Jreng... Jreng... Jreng...  Alhamdulillah akhirnya jadi juga mudik. Tapi belum puaaaaasss.... masih kangen suasana di sana. Belum sempat ngerujak kelapa ah, gak seru. Entah mengapa perasaan ini makin bebas saja, lega, menikmati suasana di sana itu benar-benar mengobati luka ini. Eh belum semua sih, masih ada yang tersisa, dikit.. xixi Ngarep banget di sana bisa menikmati hujan, nyatanya malah enggak turun. Gimana nih, padahal kan Bogor itu julukannya Kota Hujan masa enggak hujan-hujan barang sedikit :( Tak apa deh yang penting sudah bisa menginjakkan kaki di sana. Saya sudah sangat bahagia.  Dulu katanya saya lahir di desa ini... Tapi kasihannya sampai sekarang saya belum bisa mengerti bahasa Sunda dengan baik dan benar. Lieur euy... Subhanallah ya... Indah banget, selalu rindu dengan desa ini.  Photo ini diambil tadi, cantik, kan? Di sebelahnya ada satu-satunya Masjid. Kalau siang hari halamannya suka dipakai buat menjem

Kalian Hadir Ringankan Beban Saya, Dik!

Gambar
Senang sekali melihat kalian, Dik! Kadang tertawa, kadang menangis, kadang juga suka ngadu kalau dijahatin teman. Hahaha... Alhamdulillah kehadiran adik-adik tadi sore kembali membuat saya kembali tersenyum. Ah... saya suka sekali melihat wajah-wajah polos mereka, wajah yang apa adanya seperti tanpa memiliki masalah. Apalagi saat melihat mereka antusias membaca doa, berebut minta dulu-duluan baca Iqro. Begitu semangatnya kalian, Dik! Seperti tadi, seorang anak menarik-narik jilbab saya sambil ketakutan dan sekadar bicara "Kak, Dia nakal!" Huh dasar bocah! Intinya saya merasa lepas sekali jika bersama mereka, seperti menjadi anak kecil lagi, tertawa bersama, sedikit meringankan beban saya. Kangen merindukan suasana seperti ini padahal mah kadang saya merasa kerepotan sendiri kalau udah pada berantem, nangis, teriak-teriak. Rasanya ingin jadi anak kecil lagi, meskipun masa kecil saya tidak begitu bahagia setidaknya saya cukup dimengerti. Namun, sudahlah. In

Ayahku (Bukan) Pembohong #Reviewbook

Gambar
JUDUL BUKU          : AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG PENULIS                   : TERE-LIYE PENERBIT                 : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA TERBIT                      : I, APRIL 2011 HARGA                     : Rp. 45.000 TEBAL                       : 299 HALAMAN             Setiap membaca lembar demi lembar novel yang di tulis oleh penulis Tere-Liye mebuat saya semakin menyadari makna hidup yang sebenarnya, dari yang paling dekat dengan kita, yaitu keluarga. Dalam novel ini bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti dan tidak bertele-tele. Di sini pembaca akan mengerti hakikat kebahagiaan yang sebenarnya. Seperti yang dikatakan oleh Pak Arwin Rasyid, “Isinya tak hanya menggugah dan membuat haru, tapi membuat kita merasa perlu meneguhkan kembali keyakinan dan kecintaan pada keluarga. Salut atas novel ini.”             Tere-Liye bukan penulis yang asing dikalangan pembaca. Banyak karya-karyanya yang berhasil membuat pembaca menahan nafas bahkan sampai berlinang a