H.U.J.A.N

Bismillahir rahmaanir rahiim...

Hujan, saya suka hujan. Alasan pertama yang sangat sederhana adalah karena hujan memiliki lima huruf, lima itu angka ganjil dan saya suka.

Saya senang ditemani hujan. Meski akan menjerit ketakutan jika terdengar suara petir, saya pernah bertanya-tanya mengapa Tuhan menciptakan petir disaat hujan turun? Saya begitu tidak mengerti. Dan ketika petir itu mulai menggelegar di ujung langit, yang saya butuhkan hanyalah bantal untuk menutup muka atau genggaman tangan Emak yang hangat.

Katanya, saat hujan banyak orang yang 'RINDU'. Mungkin bisa jadi benar, sebab setiap hujan saya sering menatap lewat jendela kaca yang berembun dan mengingat orang-orang yang sedang saya rindu bahkan sampai menitik airmata. Dan barangkali satu rindu ciptaan Opick juga terinspirasi karena hujan, hujan yang mengingatkannya tentang satu rindu. Ibu.

Sejak kecil saya memang sudah menyukai hujan, meski hujan sama sekali tidak mengerti saat atap rumah saya bocor dan banjir. Saya tidak peduli, sebab saya hanya ingin ketenangan saat hujan turun.
Dan hal yang paling saya suka saat hujan adalah mandi hujan lalu menengadahkan wajah saya ke langit, benar-benar suasana yang indah. Tapi itu dulu, karena tidak jarang Ayah saya menjewer telinga saya kencang sekali karena ketahuan mandi hujan. Hanya satu alasannya:”Nanti kau sakit.” Meski berkali-kali mendapat hukuman karena melanggar. Namun saya tidak pernah kapok untuk melakukannya lagi dan lagi.

Kadang saya merasa hujan adalah sahabat saya, ia seakan mengerti keadaan saya ketika tengah sedih atau rindu, sebagai refleksi jiwa dan gerak hati. Suasana yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Begitu banyak kenangan yang tak bisa saya lupakan saat hujan, tentang kisah masa kecil bersama teman-teman yang berlomba menangkap katak di kampus Binus dekat rumah dan tak akan pulang sebelum diusir satpam di Binus. Teman-teman tak jarang menertawai saya saat saya berlari kencang karena ada petir, gara-gara hal itu saya jadi memiliki julukan 'JEGER'. Bahkan beberapa teman saya masih saja memanggil saya dengan julukan tersebut, sampai sekarang. Hehe...

Dan kau tahu? Hari ini hujan. dan membuat kaget orang rumah karena datangnya tanpa permisi. Tapi saya tidak peduli meski pakaian baru saja saya jemur, basah semua. Saya hanya menikmati melodi rintikan yang merdu ditambah ingatan tentang masa lalu yang nyaris membuat saya memiliki rasa yang tidak menentu. Senang dan sedih. Tapi kali ini saya hanya ingin tersenyum saja… :)


Persinggahan Nila, 18 Mei 2012

ernybinsa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAGEDI LEMBAH HIJAU

Apapun Selain Hujan (Review Buku)

Lima Pencapaian yang Terjadi di 2017