Ku Lepas Kau dari Hatiku


Catatan 2 tahun lalu..... :D


Hari ini, ku lepas kau dari hatiku.
Sebuah pena ini menjadi saksi bisu. Kau yang dahulu ku kagumi akan perangai indahmu. Namun, seketika luntur hanya karena sebongkah keindahan sesaat yang kau ciptakan sendiri. hebat sekali… kau terkadang bisa menjadi seorang kakak yang bijaksana dalam bersikap. Namun disisi lain kau bisa menjadi seperti seorang adik yang membutuhkan banyak perhatian.

Jangan pernah salahkan aku, kau yang memulainya terlebih dahulu. Kau hancurkan semuanya hanya demi menuntut keinginanmu, keinginan yang tidak masuk akal menurut penalaranku. haruskah ku ikuti perasaanku? Tidak! dan maaf ternyata kau sudah lupa dengan ikrar persahabatan kita.

Hari ini ku lepas kau dari hatiku.
Biarkan ku sapu bersih setiap memori tentangmu, akan ku tambal semua luka hati dengan lem pengikat yang kuat, agar kau tak lagi bisa menjeratku. Kau seperti dajjal yang selalu mengintaiku.
Apa kau tidak sadar?? karena kau, aku hampir terlepas dari tali Allah. karena kau, aku hampir menjadi orang yang tidak tahu apa-apa dan tidak mau tahu tentang apa-apa. Karena kau… semua karena kau… Aku seperti tidak mengenal kala kata-kata itu terucap dari lisanmu. Bukankah kau seorang hanif yang fahim ad-dien? Sungguh, aku telah terjebak rupanya.

Andai kau tak pernah menarikku untuk memasuki ikatan yang kau ciptakan sendiri, aku tidak akan berbuat seperti ini, semua sudah terlanjur. Ternyata benar, penyesalan itu hadir pada akhir cerita. Kini dunia kita sudah berbeda. kau berjalan pada jalurmu sendiri dan akupun begitu. jangan salahkan aku, bukankah itu yang kau mau? tertawalah sekarang sepuas hatimu.

Hari ini ku lepas kau dari hatiku. tidak ada lagi namamu di hatiku, semua sudah terdelete. Egomu terlalu tinggi untuk seorang wanita seperti aku. Mengenal sebuah cinta itu sakit, pedih, bahkan teramat menyakitkan. Aku belum sanggup untuk menanggungnya, jundi-jundi hatiku juga belum mampu memupuknya. Semua belum waktunya dan aku tak ingin tersiksa karenanya.

Hari ini ku lepas kau dari hatiku. Mungkin coretan diaryku tak mampu lagi menampung tentangmu. biarkan ku bakar sehingga menjadi abu yang menyeruak di udara dan hilang di terpa angin.





Jakarta, 22 November 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAGEDI LEMBAH HIJAU

Apapun Selain Hujan (Review Buku)

Lima Pencapaian yang Terjadi di 2017