Menikah Itu

Agak deg-degan juga nulis tema pernikahan. lebay.com banget dah ah.

Menikah itu bukan hal yang mudah tapi juga bukan hal sulit. Katanya sih. Ini mengutip filosofi seorang teman jadi intinya ya sedang-sedang saja.

Mengenai resolusi saya tahun ini yang menyebutkan ingin menikah muda. Sebenarnya memang butuh pertimbangan yang matang untuk hal ini. Mungkin bisa saja ada yang menyebutkan saya anak songong yang belagu. Masih muda udah mau nikah, mau dikasih apa anaknya nanti? tapi itu sih hanya pemikiran saya saja toh belum ada yang bilang gitu soalnya. hehehe

Pernah sesekali saya bercerita dengan seorang akhwat.
"Kalau kakak ingin punya suami yang tahfiz Qur'an, dek."

"Subhanallah," kata saya

"Kalau Erny memang ingin yang seperti apa?" tanyanya balik. 
Waduh, kalau ditanya seperti itu rasanya masih belum pantas untuk sekadar membicarakan masalah seputar kriteria. Memang wajar sih dah saya rasa setiap orang punya kriteria tertentu untuk memilih pasangan hidupnya. Namun, terkadang saking terpaku saya kriteria yang diinginkan malah semakin kebablasan untuk mencari yang sempurna. Kalau sibuk mencari kapan nikahnya toh? :p

"Rahasia dong kak," mungkin itu jawaban sederhana dari saya. Sebenarnya saya memiliki jawaban tersendiri dibanding hanya menjawab RAHASIA. Toh nyatanya memang saya hanya bisa berbagi pada hati. Sebenarnya tidaklah muluk-muluk hanya sederhana saja. tapi tetap aja, Rahasia ah...

Sepeninggalan Emak Haji sekarang saya jadi semakin sepi dan sunyi saja. Sendirian di rumah nyatanya bikin otak seperti tidak berjalan normal. Sering saya menemukan pertanyaan-pertanyaan yang menyebutkan tentang pernikahan selepas kepergian Emak.

"Yah, erny pasti sepi ya sendirian di rumah. Yaudah nikah aja biar ada yang nemenin. Gak sendirian." Saya hanya tersenyum menanggapinya. Banyak yang bilang seperti itu. Dan seperti yang sudah-sudah saya percaya pada takdir Allah. Ya, mungkin benar saya sepi tapi saya tidak pernah sendiri.

Jadi ingat perbincangan saya dengan Emak sewaktu Emak masih ada, sebenarnya hanya perbincangan biasa tapi lucu juga kalau diabadikan. Coba simak baik-baik ya.... :p

Emak : Er, nanti jangan nikah sama orang betawi, ya?

Saya  : Memang kenapa, Mak?

Emak : Orang Betawi itu tukang kawin.

Saya  : Apa iya? (Mungkin Emak teringat alm.suaminya yang menikah lagi dan meninggalkannya, kebetulan suami emak adalah orang betawi)

Emak : Jangan nikah sama orang Sunda

Saya  : Kenapa?

Emak  : Orang sunda tuh kebanyakan pamernya. Banyak yang bilang biar tekor asal kesohor.

Saya  : Yah, Emak. Erny juga kan orang sunda, nyindir apa nih?

Emak  : Udah dengerin aje, sama orang batak juga jangan. Orangnya adatnya keras. Dan sama orang Padang juga jangan soalnya kebanyakan pada pelit orangnye. 

*deuuuu gue gak usah nikah aje dah nih*


Mungkin itu hanya sekedar arahan seorang emak yang menginginkan kebaikan untuk anak-anaknya. Terlebih apapun yang emak ucapkan saya masih selalu yakin bahwa Allah selalu menyimpan misteri untuk hambanya, kan? 

Hm...  sebelumnya saya minta maaf untuk orang-orang yang mungkin termasuk dalam golongan yang saya sebut di atas. Anggap saja hanya becanda. Saya juga Sunda-Betawi loh tapi belum tentu juga kan seperti yang disebutkan Emak?

Terlepas siapapun yang nantinya menjadi suami saya. yang pasti yang saya inginkan dia adalah seorang 'Laki-laki' (yaiyalaaaahhh... dudul!)

Apapun itu, bukanlah mencari yang terbaik menurut kita tetapi biarkan Allah saja yang memberikan yang terbaik untuk kita.


Karena jika terlalu berharap yang sempurna saya pun tidak sempurna, mengharap yang penghafal Qur'an pun diri ini belum bisa menjadi penghafal. 

Sungguh masih harus begitu banyak yang saya ubah, terlebih perilaku, ke istiqomahan, tsiqoh, dan masih tetap berusaha menjadi yang terbaik.

Yang masih saya ingat pesan dari Emak adalah: carilah suami yang minimal sholat lima waktunya tepat waktu dan tidak bolong-bolong. :)



Pukul, 01.23
Jakarta, 16 Januari 2012

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah singgah. Silakan berkomentar :)

Postingan populer dari blog ini

TRAGEDI LEMBAH HIJAU

Apapun Selain Hujan (Review Buku)

Lima Pencapaian yang Terjadi di 2017